Pemerintah Batasi Kain YELVO IMPORT?
Produsen Bantal Sublim TERANCAM?
Siapa yang punya usaha boneka dan bantal sublim? Misalnya, bantal leher yang bahan bakunya menggunakan kain yelvo import. Saat ini, keadaan semakin panas karena kebijakan baru terkait pembatasan kain import membuat para pengrajin bantal sublim geger. Banyak yang mulai merasa khawatir, terutama mereka yang sangat bergantung pada kain import dari China untuk menjaga kualitas produknya.
Dari brbagai berita nasional yang dilayangkan, memang benar kalo kain import menjelang lebaran ini semakin dibatasi oleh kemendag. Menjelang perayaan lebaran ini, Bea Cukai pun akan bekerja maksimal. Hal ini dilakukan untuk melestarikan produksi tekstil di Indonesia. Seperti yang kita tau, Indonesia merupakan negara ke – 7 Penghasil Polyester dengan kontribusi sebesar 2,4% terhadap produksi tekstil global pada tahun 2019.
Tapi apa benar hal ini akan mengancam para pebisnis bantal sublim tersebut ? Yuk simak alternatifnya !
Apa Itu Kain Yelvo ?
Kain Yelvo merupakan salah satu kain bulu yang banyak di gemari oleh pebisnis boneka dan bantal sublim atau printing. Kain ini menjadi favorit karena bahannya yang lembut, dengan tekstur bulu yang halus dan pendek memudahkan proses sublim atau printing sehingga terlihat lebih terang dan hasilnya memuaskan.
Baca Juga : Rabbit Fur VS Rasfur
Kekhawatiran pengrajin bantal sublim Kain Yelvo
Tapi, apa sih yang bikin khawatir pengrajin bantal ini ? Tidak jarang pengrajin yang sulit mencari bahan yang pas untuk bahan produksi nya. Berikut ini beberapa hal yang menjadi kekhawatiran para pengrajin bantal sublim yang telah terbiasa menggunakan kain Yelvo import:
1. Harga yang lebih mahal dari Kain
Mereka berfikir, kalo buatan import lebih terjangkau harganya. Hal ini dikarenakan karena produksi di China memang besar – besaran. 1 kali produksi, kain di china khususnya yelvo bisa mencapai puluhan ribu yard dengan mesin canggihnya. Dengan berkurangnya import dari China tersebut, para pengrajin kewalahan untuk mulai produksi dengan jumlah yang banyak lagi. Apalagi biasanya menjelang lebaran ini kebutuhan dan permintaan semakain banyak dan meningkat.
2. Warna yang tidak konsisten
Lagi – lagi, stigma kondisi mesin yang lebih canggih biasanya membuat para pengrajin lebih tertarik dalam memilih kain import dari China, padahal sudah banyak perusahaan – perusahaan lokal yang sudah menggunakan teknologi inovasi agar warna bisa tetap konsisten. Namun tidak dapat dipungkuri dalam hal seperti ini masih banyak Masyarakat yang lebih memilih kain import dari China agar pas dalam pemilihan warna.
3. Tekstur dan Kualitas
Yang sebenarnya adalah, kurangnya edukasi mengenai kain lokal kepada para pengrajin bantal yelvo, karena terlalu sering dan sudah terlanjur menggunakan kain yelvo dari China. Jadi terkadang merasa kualitas dan tekstur kain import itu lebih unggul. Padahal sudah banyak produsen kain lokal yang kualitas nya bisa bersaing dengan kain import
Nah itu dia Sobat, alasan yang dilontarkan para pengrajin bantal yang menggunakan kain import dari China. Kalo kamu tim yang lokal atau import nih ? Yang pasti jangan sampai salah langkah yaa dalam mengambil keputusan. Apalagi kalo kamu seorang pebisnis lokal, karena dengan kamu menggunakan kain lokal, kamu berpartisipasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Nusantara kita ini. Dan pastinya lebih aman dalam melindungi lingkungan sekitar.
Kain yelvo lokal mendukung keberlanjutan dengan mengurangi proses transportasi panjang yang dapat meningkatkan polusi lingkungan. Produsen lokal juga aktif beralih ke metode produksi ramah lingkungan, seperti menggunakan pewarna alami dan bahan baku yang dapat didaur ulang. Hal ini menjadikan kain yelvo lokal sebagai solusi cerdas bagi pengrajin yang ingin menjaga kualitas produk sambil tetap memprioritaskan kelestarian lingkungan.
Kamu butuh kain ? Cek sini



